Wednesday 30 May 2012

KEINDAHAN PULAU MENGARE GRESIK


Di pulau Mengare terdapat sebuah benteng peningalan portugis tepatnya di Pantai Binting terdapat sebuah Benteng peninggalan bangsa Portugis yang bernama Benteng Lodewijk enteng Lodewijk memiliki denah berbentuk empat persegi panjang.yang didirikan sekitar tahun tahun 1800an yang pimpinan pembangunan benteng ini bernama Laksamana Buyskess.. dinamakan benteng Lodewijk karena untuk menghormati Louis Bonaparte sebagai orang yg mengangkat daendels sebagai gubernur jenderal pada saat itu tepatnya di desa Tajung widoro. sebenar nya masih banyak benteng yang lain akan tetapi semua tinggal puing -puingnya saja
sepanjang perjalanan menyusuri muaora sungai menuju pantai letak Benteng Lodewijk, akan ditemui deretan hutan Bakau hijau nan indah. 
setelah menempuh perjalanan sekitar 15-20 menit, akhirnya sampai juga di Pantai Benteng Lodewijk. 
Di sebelah selatan Benteng mengalir sungai Cemara dan Sisi timur benteng ini membentang selat Madura. 
Menurut catatan sejarah kolonial Inggris, disebutkan bahwa Benteng Lodewijk berdiri di ujung sebuah endapan lumpur yang menjorok kearah selat Madura sejauh 1400 yard dari Pulau Mengare
Hamparan Benteng Lodewijk




keindahan laut mengare dari sebeelah barat yang penuh dengan hamparan pasir putih






 

hamparan hutan yang ada di sekita Benteng Lodewijk

 

 

 

 

Reruntuhan Benteng Lodewijk

Sisa Reruntuhan Benteng Lodewijk

Berikut peta kuno Benteng Lodewijk, pulau mengare ( dulu bernama menarie ) dan perairan daerah sekitarnya.. Sumber : Archieve Nationale, Fonds de la Secreterirerie d'Etat IV 1740,Caran, Paris/Eymeret tt: 145-146


Peta zaman duluh

Reruntuhan Pulau Benteng Lodewijk dimana Benteng ini dibangun oleh Belanda pada tahun 1830an di tengah laut dan saat ini lokasi ini masuk pulau Mengare kecamatan Bungah kabupaten Gresik.
Pada masa itu ada kekuatan yg berupaya memperebutkan area jajahan, satu pihak yaitu aliansi dari Austria, Prusia dan Rusia sedangkan pihak lain ada Belanda dan Perancis. Pada masa itu Napoleon Bonaparte menunjuk langsung Herman William Daendels untuk membuat pertahanan di Pulau Jawa dari serangan Inggris. Instruksi ini diberikan dalam 37 PASAL pada tanggal 29 Januari 1807. Benteng ini bersamaan dibangunnya dengan Benteng Teluk Meuween di Ujung Kulon.
sumur peninggalan Belanda yang berada di pulau Mengare













Sumur tersebut banyak sekali terdapat di tiga desa yang ada di pulau Mengare karna dulu disana tempat tinggal para tentara kolonial Belanda 
Ketika Belanda kembali berkuasa pada tahun 1817, monopoli diberlakukan lagi. Diberlakukan lagi sistem ekonomi uang kertas yang sangat dibenci dan keluar perintah sistem kerja paksa (rodi).juga termasuk d pulau mengare juga sama.



GAMBAR TEKNIK



Gambar adalah suatu bentuk goresan yang sangat jelas dari benda nyata,Ide atau rencana yang diusulkan untuk pembuatan atau konstruksi selanjutnya. Gambar mungkin berbentuk banyak, tetapi metode membuat gambar yang sangat jelas adalah sebuah bentuka lama dasar dari komunikasi ide-ide yang umum. 
 Syarat dari gambar teknik  adalah media komunikasi antara satu produk dengan apa yang akan dilakukan dalam proses perbaikan
 MACAM-MACAM GARIS TEKNIK
















 Mengenal Alat Menggambar Teknik 




Macam-macam jangka






MACAM-MACAM GARIS
  1. Mistar segitiga
  2. Mistar T
  3. Mistar skala


ukuran standar kertas yang di gunakan ISO adalah sebagai berikut:















  1. A1 di dapat dari A0 dibagi dua
  2. A2 di dapat dari A1 dibagi dua 
  3. A3 di dapat dari A2 dibagi dua 
  4. A4 di dapat dari A3 dibagi dua





 macam-macam sablon
  1. simbul pekerjaan
  2. anak panah
  3. simbul kelistrikan
  4. mal huruf
  5. tandah pekerjaan


Standarisasi Gambar Teknik
Standarisasi Huruf dan Angka
  1. Jelas.
  2. Seragam.
  3. Huruf dan angka gambar teknik senantiasa menjadi cara untuk menunjukan maksud dan tujuan gambar teknik yang bersangkutan sejelas-jelasnya.
  4. Huruf dan angka gambar teknik juga menjadi hiasan bagi gambar teknik itu. Oleh sebab itu posisi gambar maupun huruf dan angka perlu diatur sedemikian rupa sehingga mudah dibaca.
  5. Huruf dan angka tersebut dapat dibuat tegak atau miring.
 Standarisasi Garis Gambar
  1. Garis Gambar: Untuk membuat batas dari bentuk suatu benda dalam gambar
  2. Garis Bayangan: Berupa garis putus-putus dengan ketebalan garis 1/2 tebal garis biasa. Digunakan untuk membuat batas sesuatu benda yang tidak tampak langsung oleh mata.
  3. Garis Hati: Berupa garis “ strip, titik, strip, titik “ dengan ketebalan garis 1/2 garis biasa. Digunakan untuk menunjukkan sumbu suatu benda yang digambar.
  4. Garis Ukuran: Berupa garis tipis dengan ketebalan 1 / 2 dari tebal garis biasa.
  5. Garis Potong: Garis ini berupa garis “strip,titik,titik,strip” dengan ketebalan 1/2 tebal garis biasa.





 

MATERI SERVICING CLUTCHES

SERVICING CLUTCHES
OBJECTIVES
  1. Diagnose clutch-related problems.
  2. Inspect, adjust, replace clutch linkage.
  3. Inspect, adjust, repair, and replace clutch slave and master cylinders, & lines.
  4. Inspect, adjust, and replace release bearing lever, and pivot.
  5. Inspect and replace pressure plate. 
CLUTCH PROBLEM DIAGNOSIS
  1. The more information you have, the easier it is to properly diagnose it.
  2. Talk to the customer, ask questions.
  3. Road test the vehicle with the customer driving, if possible.
  4. Look for driving habits that cause failure.Listen carefully to changes in the noise.
TROUBLESHOOTING GUIDE 
  1. Noises
  2. Binding
  3. Slippage
  4. Pulsation
  5. Chatter
CLUTCH SLIPPAGE 
  • Engine speed increases vehicle speed does not.
  • Slipping is caused by:
  1. Improper adjustment (too tight)
  2. Worn disc
  3. Contamination of the disc (oil)
  • Adjustment clearance decreases with disc wear.
Flywheel
 
 
Blue  “Hot”  Spots
 
 Worn Clutch Disc
A Blue Pressure Plate

CLUTCH CHATTER
  1. Clutch chatter is a shaking or shuddering.
  2. Clutch chatter is cause by:
  • Broken motor mounts
  • Glazed clutch disc
  • Worn U-joints
  • Worn pilot bushing
OTHER CLUTCH NOISES 

  1. Most clutch noises are caused by bearings and bushings.
  2. Bushings squeal or howl.
  3. Bearings grumble or grate.
  4. Misalignment is a common cause of clutch problems. 
CLUTCH VIBRATES
  1. Clutch vibration can occur at any clutch position.
  2. Can “feel” the vibration, and sometimes hear it also.
DRAGGING CLUTCH 

  1. Dragging results from the clutch not completely disengaging.
  2. Maximum spin down time 5 seconds.
  3. Dragging is caused by:

  • Warped disc or Pressure plate
  • Loose disc facing 
  • Incorrect clutch pedal adjustment 
 PULSATING CLUTCH PEDAL

  1. Pedal pulsation s a rapid up-and-down movement of the clutch pedal as the clutch engages or disengages.
  2. Pulsating is caused by:
  • Broken, bent, or warped release levers.
  • Misaligned bell housing.
  • Warped pressure plate, disc, or flywheel 




Mesin Diesel

MESIN DIESEL

Motor Diesel tidak menggunakan pengapian . Prinsip kerjanya menggunakan efek pemompaan udara, bila udara dimampatkan maka suhu dan tekananya menjadi naik , setelah itu barulah disemburkan bahan bakar sehingga terjadilah pembakaran . Dengan demikian untuk menyemprotkan bahan bakar ke ruang bahan bakar diperlukan tekanan yang tinggi agar bahan bakar bisa dikabutkan dengan baik



SIKLUS MOTOR DIESEL

 
Sebab kenapa mesin deisel banyak di gunakan


Tuesday 29 May 2012

Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehasatan Kerja (SMK3)

Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehasatan Kerja  (SMK3)
DEFINISI MANAJEMEN  DAN SISTEM MANAJEMEN 
Manajemen :suatu proses kegiatan yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasi,
pelaksanaan, pengukuran dan tindak lanjut yang dilakukan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan manusia dan sumber daya
yang ada
Sistem Manajemen  kegiatan manajemen yang teratur dan saling berhubungan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
DEFINISI SISTEM MANAJEMEN K3
kegiatan manajemen yang teratur dan saling berhubungan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
  1. pengembangan, penerapan, pencapaian,  
  2.  pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3  dalam rangka pengendalian resiko yang     berkaitan dengan kegiatan kerja
  3.   guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif 
 LATAR BELAKANG KEBIJAKAN

K3 masih belum mendapatkan perhatian yang memadai semua pihak
Kecalakaan kerja yang terjadi masih tinggi
Pelaksanaan pengawasan masih bersifat parsial dan belum menyentuh aspek manajemen
Relatif rendahnya komitment pimpinan perusahaan dalam hal K3
Kualitas tenaga kerja berkorelasi dengan kesadaran atas K3
Tuntutan global dalam perlindungan tenaga kerja yang diterapkan oleh komunitas perlindungan hak buruh internasional
Desakan LSM internasional dalam hal hak tenaga kerja untuk mendapatkan perlindungan

TUJUAN PENERAPAN SMK3
Menempatkan tenaga kerja sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagaoi manusia (pasal 27 ayat 2 UUD 1945)
•Meningkatkan komitment pimpinan perusahaan dalam melindungi tenaga kerja
•Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja untuk menghadapi kompetisi perdagangan global
•Proteksi terhadap industri dalam negeri
•Meningkatkan daya saing dalam perdagangan internasional
•Mengeliminir boikot LSM internasional terhadap produk ekspor nasional
•Pelaksanaan pencegahan kec. masih bersifat parsial
•Perlunya upaya pencegahan terhadap problem sosial dan ekonomi yang tekait dengan penerapan K3