Monday 30 July 2012

Sistem starter


Sistem starter digunakan untuk menggerakkan mesin  saat pertama kali



Picture From Toyota Astra Motor

Picture from www.Autoshop101.com


Conventional type

Reduction type

Planetary type
Nama dan Fungsi Komponen Motor Starter
A. Magnetic Switch/Switch  Solenoid


 B. Yoke Assy

Yoke         : tempat dudukan pole core
Pole Core : tempat dudukan field coil  dan
       memperkuat medan magnet
Field coil   : menghasilkan  elektromagnet






 
C. Armature
Armature digunnakan untuk merubah energi listrik menjadi energi gerak




D. Brushes and holder
 
Sikat Positif : mengalirkan arus dari switch solenoid ke armature
Sikat Negatif : menglalirkan arus dari armature ke massa (untuk tipe tertentu)
Holder: pemegang /dudukan



 E. Overrunning clutch

Meneruskan putaran dari armature ke ring gear dan mencegah putaran balik atau berlebihan pada armature





Cara Kerja Sistem Starter saat Kunci Kontak ST Dihubungkan (Step 1)

Cara Kerja Sistem Starter saat Kunci Kontak ST Dihubungkan (Step 2)
Cara Kerja Sistem Starter saat Kunci Kontak ST Dilepas (Step 3)


IGNITION SYSTEM SERVICE

TESTING AND REPAIR
1.Evaluate the symptoms
Narrow down possibilities
2.Pinpoint to a specific engine system
  1. Compression
  2. Fuel
  3. Ignition
3.Perform basic tests first
Visually inspect
PRELIMINARY TESTS
Look for obvious problems
  1.      Loose Connections
  2.      Cracked components
  3.      Deteriorated/Burned components
  4.      Inspect other systems
lDo you have a “dead cylinder”?
  1.       Perform manual cylinder balance test
  2.       RPM will change if cylinder is good
SPARK INTENSITY TEST

  1.       Usually used with a No Start
  2.       Can be used to test component integrity
  3.       Install spark tester and observe spark
SPARK TEST RESULTS
  1.      Spark should be a good strong spark
  •       Wide
  •       Bright  blue
  •        Snapping electric arc
  1.         Is it weak at one spark plug or all?
 SPARK PLUG SERVICE
spark plugs can cause many problems
  1.      Misfiring
  2.       Lack of Power
  3.      Poor Fuel Economy
  4.      Hard Starting
 SPARK PLUG PROBLEMS
  1.       Can become coated with ash, oil, and fuel additives
  2.       Electrodes can burn and widen gap
  3.       Electrodes can deteriorate with age or cylinder efficiency
 SPARK PLUG REMOVAL
  1.        Number wires to cylinders
  2.        Grasp boot, not wire
  3.        Blow debris from hole
  4.        Do not mix up spark plugs
  5.        Inspect “Read” spark plugs
  SPARK PLUG SERVICE 
  1.      Clean spark plugs
  2.       Gap spark plug to specifications
  3.       Install Spark plugs 
SECONDARY SERVICE

Remove Spark Plug wire
Test wire for high resistance
Not over 10,000 ohms per foot
Secondary insulation test
Grounded Probe
Spray water
Look at wires at night
Replacement of wires must be correctly done
DISTRIBUTOR CAP AND ROTOR
  1.       Must visually inspect cap and rotor
  2.       Can cause backfiring and misfire
  3.       Carbon arcing can cause problems
  4.       Cracks can cause problems
ELECTRONIC DISTRIBUTOR SERVICE 
PICK UP COIL PROBLEMS
Can cause misfire, stalling, no-start, hesitation
PICK UP COIL TESTING
Use ohmmeter
Must measure to specifications
Wiggle and Tap test pick up coil
AC analog voltmeter test
Lab Scope
   PICK UP COIL SERVICE
Follow procedures to replace
Some ignition systems pick up coil air gaps are adjustable

Saturday 28 July 2012

PROPOSAL LKS


PROPOSAL
LOMBA KOMPETENSI SISWA (LKS) DAN PENTAS SENI ANTAR SISWA SMK YASMU MANYAR GRESIK 2010

      I.        LATAR BELAKANG

              Kompetensi siswa adalah salah satu kemampuan  yang   dimiliki oleh semua siswa baik berupa prestasi akademik maupun non akademik .untuk mengembangkan minat dan bakat baik yang berupa  kemampuan  berekspresi,kemampuan lewat seni  dan   kemampuan yang lain. Oleh sebab itu maka kompetensi siswa harus di kembangkan baik tingkat internasional dan nasional yang berupa  kegiatan lomba-lomba maupun kegiatan karya ilmiah  dan kegiatan sejenisnya.

              Lomba kompetensi siswa (LKS) merupakan salah satu lomba yang sangat di gemari oleh sekolah negeri dan sekolah swasta, terutama di tingat sekolah menengah kejuruan (SMK) baik tingat Nasional, Propensi, tingkat Keabupaten maupun tingkat sekolah salah satunya adalah SMK YASMU Manyar Gresik yang bertujuan untuk menciptakan siswa-siswa berkompetesi tinggi baik di bidang kejuruan maupun seni music yang di kemas melalui Lomba Kompetensi siswa (LKS), dan pentas seni SMK YASMU 2010 ”  diharapkan nantinya ada siswa yang mempunyai kompetensi tinggi serta    mengharumkan nama bangsa dan Negara yang  mampu bersaing di tingkat nasioanal dan tingkat kabupaten  hal tersebut adalah bentuk sungbangsih dari SMK YASMU Manyar Gresik  pada khususnya dan bangsa pada umumnya.juga di harapkan terciptanya generasi yang mempunyai kompetensi tinggi.
    II.        MAKSUD DAN TUJUAN
Acara ini mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut :
1.Peningkatan kompetensi siswa di SMK YASMU manyar Gresik di semua bidang
2.Sebagai tempat siswa-siswa yang mempunyai kompetensi tinggi baik di bidang kejuruan,Olah raga dan seni
3.Terciptanya Sportivitas tinggi antar siswa
4.Menjalin tali persaudaraan antar siswa
   III.        MATERI LOMBA KETERAMPILAN
1.         Program keahlian Teknik Instalasi Listrik “Merakit Sirkuit Kelistrikan Body Standart
a)        Mengenal Komponen
b)        Membaca gambar kerja
c)         Uji coba hidupkan Kelistrikan Body Standart
d)        Penilaian terdiri dari teori dan praktek
2.         Program keahlian Teknik Mesin Perkakas “Pembacaan Alat Ukur, Jangka Sorong dan Micrometer”.
a)        Mengenal alat ukur
b)        Fungsi dan kegunaan alat ukur
c)         Cara membaca alat ukur
d)        Penilaian terdiri dari teori dan praktek
3.         Program keahlian Teknik Mekanik Otomotif “Pengenalan Bagian-BagianPenting dari Mesin Mobil 4 Tak”.
a)        Mengenal bagian-bagian penting mesin mobil 4 tak
b)        Fungsi dan kegunaan bagian-bagian mesin mobil 4 tak
c)         Menunjukan bagian-bagian penting mesin mobil 4 tak
d)        Penilaian terdiri dari teori dan praktek

  IV.        TEMA KEGIATAN
Kegiatan ini bertema ”Lomba Kompetensi Siswa (LKS) dan Pentas Seni SMK YASMU Manyar 2010 ”.

   V.        LANDASAN KEGIATAN
Landasan kegitan ini adalah :
1.Progam tahunan sekolah dalam memperingati Hari ulang tahun SMK YASMU ke 11
2.Program kerja  osis SMK YASMU periode 2009-2010

  VI.        SYARAT PENDAFTARAN
1.Mengisi formulir pendaftaran
2.Semua siswa-siswi SMK YASMU kelas X dan kelas XI
3.Surat rekomendasi dari wali kelas

 VII.        PELAKSANAAN
v   Pendaftaran
          Pendaftaran                         :      Tanggal 15-20 Juni 2010
          Tempat pendaftaran           :      Seketariat OSIS SMK YASMU
v   Technical meeting
          Pelaksanaan technical meeting Tanggal 21 Juni 2010
          Pukul                                     :      13.00 WIB - Selesai
          Tempat                                  :      Aula SMK YASMU
v   Pelaksanaan lomba
          Pelaksanaan                       :      Rabu 23 juni - 26 juni 2010
          Pukul                                     :      07.00 Wib - selesai
          Tempat                                  :      Bengkel, Lapangan SMK YASMU Manyar
 VIII.        
  IX.        SUSUNAN PANITIA (Terlampir)

   X.        ANGGARAN DANA (Terlampir)

  XI.        PENUTUP
Demikian proposal yang kami buat ,merupakan suatu apresiasi besar bagi kami untuk selalu berjuang demi meningkatkan kompetensi siswa untuk menciptakan lulusan yang mempunyai kompetensi tinggi..Dengan  proposal ini kami harapkan sumbangan dari seluruh elemen sekolah, untuk mensukseskan acara ini, kami ucapkan terima kasih.  

MODUL BATERAI


1.    Tujuan Pembelajaran Umum
a.    Menguji baterai dengan prosedur yang benar
b.    Melepas dan menggtanti baterai dengan prosedur yang benar
c.    Memelihara baterai dan mengisi baterai dengan metode yang benar
 2.    Rincian Kegiatan Belajar
  1. Membaca dan memahami isi modul
  2. Mengerjakan soal latihan secara mandiri
  3. Mengerjakan soal tes akhir dalam modul secara mandiri
3.    Petunjuk Belajar
  1. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian materi yang disajikan dalam modul ini, kemudian pahami pula penerapan materi tersebut dalam contoh-contoh soal beserta cara penyelesaiannya. Bila terpaksa masih ada materi yang kurang jelas dan belum bisa dipahami dapat ditanyakan kepada guru yang mengampu mata pelajaran tersebut.
  2. Coba kerjakan setiap soal latihan secara mandiri, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sebarapa besar pemahaman yang telah dimiliki setiap siswa terhadap materi-materi yang telah dibahas.
  3. Apabila dalam kenyataannya dalam belajar siswa belum menguasai materi pada level yang diharapkan, coba ulangi membaca dan mengrjakan lagi latihan-latihan dan jika bertanya kepada guru yang mengampu mata pelajaran tersebut.

 
BAB I
KONSTRUKSI DAN MEMERIKSA BATERAI          
A.       Tujuan Pembelajaran Umum
1.    Siswa dapat mengetahui konstruksi baterai
2.    Siswa dapat mengidentifikasi tipe dan kapasitas baterai
3.    Siswa dapat melakukan pemeriksaan visual pada baterai
B.       Materi Pokok
            1.    Konstruksi Baterai
            2.    Pemeriksaan dan Pengujian Visual Baterai
C.       Uraian Meteri
Baterai merupakan sumber energi listrik yang digunakan oleh sistem starter dan sistem kelistrikan yang lain. Baterai ada dua tipe yaitu baterai kering dan baterai basah. Baterai yang digunakan untuk motor, mobil maupun truk adalah  baterai jenis basah.
Pada kendaraan secara umum baterai berfungsi  sebagai sumber energi listrik pada kendaraan, namun bila kita amati lebih detail maka fungsi baterai adalah:
1)        Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk menghidupkan asessoris, penerangan, dsb.
2)        Saat starter untuk mengidupkan sistem starter
3)        Saat mesin hidup sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan, dimana pada saat hidup energi listrik bersumber dari alternator.
 1.    Konstruksi Baterai
Baterai terdiri dari beberapa komponen antara lain : Kotak  baterai, terminal baterai, elektrolit baterai, lubang elektrolit baterai,  tutup baterai dan sel baterai. Dalam satu baterai terdiri dari beberapa sel baterai, tiap sel menghasilkan tegangan 2 - 2,2 V. Baterai 6 V terdiri dari 3 sel, dan baterai 12 V mempunyai 6 sel baterai yang dirangkai secara seri.
Tiap sel baterai mempunyai lubang untuk mengisi elektrolit baterai, lubang tersebut ditutup dengan tutup baterai, pada tutup terdapat lubang ventilasi yang digunakan untuk mengalirkan uap dari elektrolit baterai. Tiap sel baterai terdapat plat positip, saparator dan plat negatip, plat positip berwarna coklat gelap (dark brown) dan plat negatip berwarna abu-abu metalik (metallic gray).
 a.    Kotak baterai
Wadah yang menampung elektrolit dan elemen baterai disebut kotak baterai. Ruangan didalamnya dibagi menjadi ruangan sesuai dengan jumlah selnya. Pada kotak baterai terdapat garis tanda upper level  dan lower level , sebagai indicator jumlah elektrolit.
b.    Elektrolit Baterai
Elektrolit baterai merupakan campuran antara air suling (H2O) dengan asam sulfat (SO4), komposisi campuran adalah 64 % H2O  dan dan 36 % SO4. Dari campuran tersebut diperoleh elektrolit baterai dengan berat jenis 1,270.
                
                                                                           
c.    Sumbat Ventilasi
Sumbat ventilasi ialah tutup untuk lubang pengisian elektrolit. Sumbat ini juga berfungsi untuk memisahkan gas hidrogen (yang terbentuk saat pengisian) dan uap asam sulfat di dalam baterai dengan cara membiarkan gas hidrogen keluar lewat lubang ventilasi, sedangkan uap asam sulfat mengembun pada tepian ventilasi dan menetes kembali ke bawah.
 
Reaksi Kimia pada Baterai
Baterai merupakan pembangkitan listrik secara kimia. Listrik dibangkitkan akibat reaksi kimia antara plat positip,  elektrolit baterai dan plat negatip. Saat baterai dihubungkan dengan sumber listrik arus searah maka terjadi proses pengisian (charge). Proses tersebut secara kimia dapat dirumuskan sebagai berikut:

 Plat (+) + Elektrolit + Plat  (-)      Plat (+)  +  Elektrolit  +  Plat  (-)
 Pb SO4  + 2 H2O + PbSO4              PbO2   + 2H2SO4  + Pb

Saat sistem starter berfungsi maka energi listrik yang tersimpan di baterai akan mengalir ke beban, proses ini sering disebut proses pengosongan (discharge).  Proses pengosongan secara kimia dapat dirumuskan sebagai berikut:

Plat (+) + Elektrolit + Plat  (-)        Plat (+)  +  Elektrolit  +  Plat  (-)
 Pb SO4  + 2H2SO4 + PbSO4           PbO2   + 2 H2O  + Pb
          
 Dari  reaksi kimia tersebut terdapat perbedaan elektrolit baterai saat kapasitas baterai penuh dan kosong,  dimana saat baterai penuh elektroli terdiri dari 2H2SO4, sedangkan  saat kosong elektrolit batarai adalah 2H2O.
 Rating Kapasitas Baterai
Energi yang tersimpan dalam baterai harus cukup kuat untuk starter, untuk itu baterai harus terisi penuh. Kapasitas baterai menunjukkan jumlah listrik yang disimpan baterai yang dapat dilepaskan sebagai sumber listrik. Kapasitas baterai dipengaruhi oleh ukuran plat, jumlah plat, jumlah sel dan jumlah elektrolit baterai. Terdapat 3 ukuran yang sering menunjukkan kapasitas baterai, yaitu:
1)        Cranking Current  Ampere (CCA)
2)        Reserve Capacity
3)         Ampere Hour Capacity (AH)
Cranking Current  Ampere (CCA)
Kapasitas baterai tergantung pada bahan plat yang bersinggungan dengan larutan elektrolit, bukan hanya jumlah plat tetapi besar ukuran (luas permukaan singgung) pada plat yang akan menentukan kapasitasnya.  The Internasional standard memberikan nilai untuk capasitas baterai dengan SAE Cranking Current atau   Cold Cranking Current (CCA Cold Cranking Ampere).  Nilai CCA dari suatu baterai adalah arus (dalam ampere) dari baterai yang diisi penuh sehingga dapat memberikan arus untuk 30 detik pada 18 derajat Celsius selama itu tetap menjaga tegangan setiap sel 1.2 volt atau lebih.
Reserve Capacity
Kapasitas layanan adalah banyaknya waktu dalam menit pada baterai yang diisi penuh dapat memberikan arus sebesar 25 ampere pada 27 derajat  Celsius setelah sistim pengisian dilepas.  Tegangan tidak boleh turun dibawah 1.75 volt per sel (10.5 volt total untuk baterai 12 volt).
Kapasitas baterai  adalah banyaknya arus pada baterai yang diisi penuh dapat menyediakan arus selama 20 jam pada 27 derajat Celsius, tanpa penurunan tegangan tiap sel dibawah 1.75 volt. Sebagai contoh: Sebuah Baterai yang secara terus menerus mengalirkan 3 ampere untuk 20 jam dinilai memiliki 60 AH.
Rumus menentukan kapasitas baterai adalah:
AH = A (amper) x H (Jam)
 JIS mendefinisikan kapasitas baterai sebagai jumlah listrik yang dilepaskan sampai tegangan pengeluaran akhir menjadi 10,5 V dalam 5 jam. Sebagai contoh baterai dalam keadaan terisi penuh dikeluarkan muatannya secara terus menerus 10 A selama 5 jam sampai mencapai tegangan pengeluaran akhir (10,5 V). Maka kapasitas baterai ialah 50 AH (10 x 5 jam) 1 Oc
Stiker Spesifikasi Baterai
Baterai otomotif yang baru memiliki striker yang ditempelkan untuk memberikan informasi tentang spesifikasi baterai tersebut, salah satu model stiker baterai seperti tampak dibawah ini
Pada stiker di gambar di atas menunjukkan nomer kode area yaitu N57. Baterai tersebut memiliki 11 plat per sel dengan nilai 380 Cold Cranking Ampere dan tegangan baterai yang dihasilkan adalah 12 volt. 

 2.    Memeriksa Baterai
Baterai harus diperiksa secara periodik dan diuji kemampuannya. Terdapat 3 kelompok pemeriksaan dan pengujian baterai yang sering dilakukan, yaitu:
1)        Pemeriksaan Visual
2)        Pemeriksaan elektrolit dan kebocoran
3)        Pengujian Beban
                                          
 3.    Pemeriksaan Visual Baterai
Pemeriksaan visual  meliputi :
 1)        Kotak baterai :
Kotak baterai sering mengalami kerusakan yang dapat didentifikasi secara visual, jenis kerusakan kotak baterai antara lain:  kotak  retak  akibat benturan, mengembang akibat over charging, bocor akibat keretakan atau mengembang
2)        Sel-sel baterai :
Sel baterai sering mengalami gannguan yaitu sell yang mengembang akibat over charging maupun mengkristal dan sel yang rontok karena getaran, kualitas yang kurang baik maupun usia baterai
 3)        Terminal baterai dan konektor kabel:
Terminal baterai dan konektor merupakan bagian baterai yang sering mengalami kerusakan, bentuk kerusakan paling banyak adalah korosi yang disebabkan oleh uap elektrolit baterai maupun panas akibat kenektor kendor atau kotor

4)        Jumlah elektrolit
Jumlah elektrolik perlu diperiksa secara periodic. Bila pengisian berlebihan (over charging) maka elektrolit cepat berkurang karena penguapan berlebihan. Pemeriksaan jumlah elektrolit dapat dilakukan dengan cepat karena kotak dibuat dari plastic yang tembus pandang.  Jumlah elektrolit harus berada diantara garis Upper Level dan Lower Level.

5)        Kabel Baterai
Kabel baterai  dialiri arus yang sangat besar, saat mesin distarter besar arus dapat mencapai 250 – 500 A, tergantung dari daya motor starter, dengan arus sebesar itu kabel akan panas. Panas pada kabel menyebabkan elasitas kabel menurun, isolator muda pecah dan terkupas,  hal ini terjadi terutama pada isolator dekat dengan terminal baterai.
 
6)        Pemegang Baterai
Pemengang baterai harus dapat mengikat baterai dengan kuat agar goncangan baterai dapat dihindari, sehingga usia baterai dapat lebih lama. Gangguan pada pemegang baterai antara lain kendor akibat mur pengikat karat untuk itu lindungi mur dengan mengoleskan vaselin/ grease.

Pemeriksaan Elektrolit
Jumlah elektrolit baterai harus selalu dikontrol, jumlah yang baik adalah diantara tanda batas Upper Level dengan Lower Level. Jumlah elektrolit yang kurang menyebabkan sel baterai cepat rusak, sedang jumlah elektrolit berlebihan menyebabkan tumpahnya elektrolit saat batarai panas akibat pengisian atau pengosongan berlebihan. Akibat proses penguapan saat pengisian memungkinkan jumlah elektrolit berkurang, untuk menambah jumlah elektrolit yang kurang  cukup dengan menambah H2O atau terjual dengan nama Air Accu.
Penyebab elektrolit cepat berkurang dapat disebabkan oleh overcharging, oleh karena bila berkurangnya elektrolit tidak wajar maka periksa dan setel arus pengisian. Keretakan baterai dapat pula menyebabkan elektrolit cepat berkurang, selain itu cairan elektrolit dapat mengenai bagian kendaraan, karena cairan bersifat korotif maka bagian kendaraan yang terkena elektrolit akan korosi.
Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai menggunakan alat hydrometer. Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai merupakan salah satu metode untuk mengetahui kapasitas baterai. Baterai penuh pada suhu 20 ºC mempunyai Bj 1,27-1,28, dan baterai kosong mempunyai Bj 1,100 -1,130.
 Berat jenis elektrolit berubah sebesar 0,0007 setiap perubahan 1 ºC. Spesifikasi berat jenis normal ditentukan pada 20 ºC, oleh karena itu saat pengukuran temperature elektrolit harus diamati. Rumus untuk mengkoreksi hasil pengukuran adalah:
S 20 ºC= St + 0,0007 x (t  -  20)
S 20 ºC        :           Berat jenis pada temperature 20 ºC
St             :           Nilai pengukuran berat jenis
t                 :           Temperatur elektrolit saat pengukuran
Contoh:
Tentukan  berat jenis baterai bila hasil pengukuran pada temperature 0ºC, menunjukkan berat jenis 1,260.
                               S 20 ºC  =          St + 0,0007 x (t  -  20)
                                           =          1,260  +  0,0007  x ( 0 – 20)
                                           =          1,260 – 0,014
                                           =          1,246
Tindakan yang harus dilakukan terkait hasil pengukuran elektrolit  adalah sebagai berikut:

Tabel .1  Tindakan yang dilakukan berdasarkan hasil pengukuran BJ elektrolit

HASIL  PENGUKURAN
TINDAKAN
1.280 Atau lebih
Tambahkan air suling agar berat jenis berkurang
1.220 – 1.270
Tidak Perlu Tindakan
1.210 atau kurang
Lakukan pengisian penuh, ukur berat jenis.  Bila masih dibawah 1.210 ganti baterai.
Perbedaan  antar sel kurang dari 0.040
Tidak perlu tindakan
Perbedaan berat jenis antar sel 0.040 atau lebih
Lakukan pengisian penuh, ukur berat jenis. Bila berat jenis antar sel melebihi 0.030, setel berat jenis. Bila tidak bisa dilakukan, ganti baterai



4.    Hydrometer
Hydrometer  adalah alat untuk mendeteksi berat jenis pada cairan elektrolit pada baterai
Cara mengoprasikan Hidro meter sebagai berikut:
A.   Mausukan ujung hydrometer kedalam lubang sel sampai menjentuh permukaan caira elektrolit
B.   Tekan karet pada ujung hydrometer sampai ke dalam
C.   Setelah kembali ke posisi semula maka kalian dapat melihat hasil yang di tentukan pada aurometer
Cara menghitung hasil penggukururan berat jenis air elektrolit dapat dilihat pada tabel diatas sebagai berikut:
A.   Good/warna hijau = Kondisi air elektrolit sangat baik
B.     Fair /warna putih  = Kondisi caira accu baik
C.     Recharge/warna merah =Kondisi air elektrolit perlu pengisian / stroom
Kebocoran Arus
Adanya kebocoran arus listrik menyebabkan baterai mengalami pengosongan, sehingga bila kendaraan lama tidak digunakan maka energi listrik yang tersimpan pada baterai dapat berkurang cukup banyak sehingga mesin sulit dihidupkan.
    Mobil sulit distart di pagi hari, adalah salah  satu akibat yang ditimbulkan dari :
  1. Clamp Pengikat kutub + dan – aki yang kurang kencang, atau timbulnya kerak putih disekitar kepala aki.
  1. Kondisi air accu (electrolit) yang kurang sesuai dengan yang dipersyaratkan di bagian luar aki.
  1. Bagian body accu sudah mengembung atau bocor.
Cara perawatan pada baterai agar dapat tahan lama
v  Lakukan pengecekan air aki secara rutin, tambah jika kurang
v  Pergunakan air aki berbotol biru.
v  Bersihkan terminal aki jika terdapat kerak berwarna putih.
v  Ganti aki jika sudah gembung, atau bocor.
Alternatif : gunakan aki kering atau Free Maintenance Accu, tidak memerlukan penambahan air aki, hanya saja keurangannya, rentan terhadap panas mesin, dan apabila tegangan sudah drop, tidak bisa di charge ulang, harus diganti baru.