Esoen Huda
Friday, 7 April 2017
Sunday, 20 November 2016
Thursday, 17 November 2016
Wednesday, 16 November 2016
SOAL SISTEM PENGAPIAN
Soal
Tes Tulis
- Fungsi sistem pengapian adalah untuk menghasilkan percikan bunga yang digunakan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara yang telah dikompresikan agar terjadi proses pembakaran.
- Sistem pengapian ada 2 macam, yaitu sistem pengapian konvensional dan sistem pengapian elektronik. Sistem pengapian konvensional adalah sistem pengapian yang masih menggunakan kontak platina dalam memutus dan menghubungkan arus primer agar terjadi tegangan tinggi pada ignition coil. Sedangkan sistem pengapian elektronik adalah sistem pengapian yang sudah mengunakan komponen elektronik dalam memutus dan menghubungkan arus primer.
3. Komponen-komponen sistem pengapian
konvensional
Komponen sistem pengapian
konvensional terdiri dari:
a.
Baterai
Menyediakan arus listrik tegangan
rendah untuk ignation coil.
b.
Ignition Switch
Memutus dan menghubungkan arus listrik dari baterai menuju
ke rangkaian primer.
c.
Ignation Coil
Menaikan tegangan yang di terima dari baterai menjadi
tegangan tinggi yang diperlukan untuk pengapian.
d.
Distributor
Berfungsi
membagikan (mendistribusikan) arus tegangan tinggi yang dihasilkan
(dibangkitkan) oleh kumparan skunder pada ignation coil ke busi pada tiap-tiap
selinder sesuai dengan urutan pengapian.
Bagian-bagian ini terdiri dari:
-
Cam (nok)
Membuka Kontak point (platina) pada sudut cam shaftt yang
tepat untuk masing-masing selinder.
-
Kontak point
Memutuskan arus listrik yang mengalir melalui kumparan
primer dari ignation coil untuk menghasilkan arus listrik tegangan tinggi.
-
Capasitor (condensor)
Menyerap lompatan bunga api yang terjadi antara breaker
point pada Saat membuka dengan tujuan menaikan tegangan coil skunder.
-
Centrifugal governor
advancer
Memajukan saat pengapian sesuai dengan putaran mesin.
-
Vacuum Advancer
Memajukan saat pengapian sesuai dengan beban mesin (vacuum
Intake manifold)
-
Rotor
Membagikan arus listrik tegangan tinggi yang di hasilkan
oleh ignation coil ke tiap-tiap busi.
-
Distributor Cap
Membagikan arus listrik tegangan tinggi dari rotor ke
kabel tegangan tinggi untuk masing- masing selinder.
e.
Kabel tegangan
tinggi
Mengalirkan arus listrik tegangan tinggi dari ignation
coil ke busi.
f.
Busi
Mengeluarkan arus listrik tegangan tinggi menajdi loncatan
bunga api melalui elektroda.
4. Wiring Diagram
Sistem Pengapian Konvensional
a.
Pada saat ignition
switch ON kontak platina tertutup
Arus primer mengalir dari: Baterai → ignition switch →
kumparan primer ignition coil → kontak platina yang dipararel dengan kondensor
→ massa.
Akibatnya kumparan primer ignition coil terjadi
kemagnetan.
b.
Pada saat ignition
switch ON kontak platina terbuka
Arus
primer berhenti mengalir dan kumparan primer ignition coil hilang kemagnetan,
sehingga kumparan sekunder terinduksi dan timbul tegangan tinggi ± 5000 – 10.000
Volt. Tegangan tinggi ini dialirkan ke distributor yang kemudian dibagi oleh
rotor ke masing-masing busi sesuai dengan urutan pengapian (FO: Firing Order) 1
3 4 2 dan di busi ubah menjadi percikan bunga api.Sebutkan komponen sistem
pengapian konvensional dan jelaskan fungsinya!
2.
Sebutkan
dan Jelaskan jenis-jenis sistem pengapian elektronik!
a. Pembangkit
pulsa
b. Pembangkit
Hall Efek
c. Sensor
Optik
Job Sheet Perbaikan Sistem Pengapian
Job Sheet Perbaikan Sistem Pengapian
A. Pelepasan dan Pembongkaran Distributor
1. Lepas dan bongkar distributor!
B. Pemeriksaan/Penyetelan komponen system
pengapian konvensional
1. Pemeriksaan continuitas kabel
Hasil
Pemeriksaan : .....................................................................................................
Kesimpulan : .....................................................................................................
2. Pemeriksaan dan penentuan terminal IG kunci
kontak
Hasil
Pemeriksaan : .....................................................................................................
Kesimpulan : .....................................................................................................
3. Pemeriksaan tahanan ignition coil
Hasil
Pemeriksaan:
v Kumparan
primer : .................. Ω
v Kumparan
sekunder :...................... k
Ω
Kesimpulan : .....................................................................................................
4. Pemeriksaan
tahanan kabel busi
Hasil
Pemeriksaan :
Kabel busi 1 : ……… Ω Kabel
busi 3 : ………..
Ω
Kabel busi 2 : ……… Ω Kabel
busi 4 : ………..
Ω
Kesimpulan : .....................................................................................................
5. Pemeriksaan kekocakan poros distributor
Hasil
Pemeriksaan : .....................................................................................................
Kesimpulan : .....................................................................................................
6. Pemeriksaan kekocakan plat dudukan platina
Hasil
Pemeriksaan : .....................................................................................................
Kesimpulan : .....................................................................................................
7. Pemeriksaan kerja vacuum advancer
Hasil
Pemeriksaan : .....................................................................................................
Kesimpulan : .....................................................................................................
8. Pemeriksaan kerja centrifugal advancer
Hasil
Pemeriksaan : .....................................................................................................
Kesimpulan : .....................................................................................................
9. Pemeriksaan/penyetelan gap elektroda busi
Celah
busi 1 : ……… mm Celah
busi 3 : ………..
mm
Celah
busi 2 : ……… mm Celah
busi 4 : ………..
mm
Kesimpulan : .....................................................................................................
10. Pemeriksaan/penyetelan
sudut dwell
Hasil
Pemeriksaan : ............... 0
Kesimpulan : .....................................................................................................
11.
Pemeriksaan/penyetelan sudut pengapian
Hasil
Pemeriksaan : .............. 0Pe
Kesimpulan : .....................................................................................................
II. Kriteria
Penilaian
v
Test
tulis : 15 %
v
Test
Unjuk kerja : 70 %
v
Pelaporan : 15 %
III. Kunci
Jawaban
1. Prosedur perbaikan sistem pengapian
1.1 Langkah
Persiapan
a.
Mersiapkan tempat, alat dan bahan
b.
Mematuhi keselamatan dan kesehatan kerja
1.2 Langkah
identifikasi kerusakan
1.3 Langkah
Pemeriksaan dan perbaikan
1.4 Langkah
Pengujian
- Hubungan antara celah platina dengan sudut dwell adalah semakin besar celah platina, maka sudut dwell semakin kecil dan sebaliknya, semakin kecil celah platina maka sudut dwell semakin besar.
- Akibat dari penyetelan celah platina yang terlalu sempit adalah: Penutupan kontak platina semakin lama, maka arus primer yang mengalir akan semakin lama. Hal ini mengakibatkan ignition cepat panas, kontak platina cepat panas dan cepat aus.
Akibat
dari penyetelan celah platina yang terlalu longgar adalah:
Penutupan kontak platina singkat, maka arus primer yang mengali kurang besar
yang mengakibatkan tegangan tinggi yang dihasilkan kurang dan percikan bunga
api kurang sempurna, sehingga daya mesin tidak maksimal
- Akibat dari penyetelan saat pengapian yang terlalu awal adalah: akan terjadi detonasi atau suara ketukan pada piston, yang bisa mengakibatkan piston cepat rusak.
Akibat
dari penyetelan saat pengapian yang terlalu lambat adalah: hasil pembakaran yang maksimal jauh setelah
TMA, yang mengakibatkan tenaga tidak maksimal dan daya mesin berkurang.
Subscribe to:
Posts (Atom)