Umat
Islam sebentar lagi merayakan Idhul Adha yang disebut juga Idhul Qurban atau
juga hariraya haji. Ied artinya perayaan tentunya ada yang dirayakan. Lalu kita
merayakan apa?
Kita
mengucapkan selamat idhul fitri mohon maaf lahir dan batin tapi saat idhul adha
adakah diantara kita yang saling mengucapkan? Kenapa ada pilih kasih diantara
kedua hari raya tersebut? Apakah ini bukan karena budaya latah atau tradisi
yang diusung mengatas namakan Islam? Apakah ini artinya kita mengada-adakan hal
yang baru (bid’ah)?
Sebelum
Rasulullah SAW ke Madinah, masyarakat di sana memiliki dua hari raya yang
dirayakan secara beramai-ramai dengan bermain-main lalu ketika Rasulullah SAW
datang diadakan perubahan. Sesungguhnya Allah SWT telah mengganti dua hariraya
kamu dengan dua hariraya yang lebih baik yaitu idhul fitri dan idhul adha. (HR
Abu Dawud dan Nasai dengan sanad yang shohih)
Pada
kondisi tersebut Rasulullah tidak serta melarang apa yang telah dilakukan oleh
masyarakat dengan membubarkannya tapi mengganti. Jadi yang dilakukan Rasulullah
SAW tidak sekedar melarang tapi memberi solusi dan alternatif sehingga mudah
diikuti.
Mungkin
itu pula yang dilakukan para wali di Indonesia ketika ada orang meninggal, maka
banyak yang kumpul-kumpul sampai tujuh hari yang kadang digunakan untuk
membicarakan yang tidak baik bahkan ada yang bermain judi. Para wali kemudian
mengajak mereka berdzikir bersama yang kemudian oleh masyarakat Jawa disebut
tahlilan.
Dalam
Islam sebenarnya ada tiga hari raya yaitu: fitri, adha dan jum’at.
Hari
Jum’at
Hari
Jum’at merupakan hariraya bagi umat Islam yang telah melakukan ibadah shalat
(ibadah utama setelah syahadat) selama satu minggu. Pada hari Jum’at juga
diciptakan nabi Adam a.s. dan hari beliau diturunkan dari syurga. Kiamat juga
tejadi pada hari Jum’at. Karena merupakan hari raya maka kita dilarang berpuasa
sunat khusus haru Jum’at.
Hari
Jum’at merupakan hari yang istimewa bagi umat Islam diantaranya karena:
- Diampuni dosa-dosa dalam sepekan
Dari
Abu hirairah r.a. dia berkata: rasulullah SAW bersabda: ”barang siapa mandi
kemudian mendatangi shalat Jum’at, kemudian melakukan shalat semampunya,
kemudian diam mendengarkan khotbah sampai imam menyelesaikan khotbahnya,
kemudian melakukan shalat bersama imam, maka diampuni dosa-dosanya yang terjadi
antara dia dengan Jum’at yang lain beserta tiga hari berikutnya.” (HR Muslim).
- Dikabulkan do’a
Dari
Dia r.a. bahwasanya Rasulullah SAW menyebut hari Jum’at lalu beliau bersabda: ”Di
dalam hari itu ada saat bila seseorang Muslim tengah melakukan shalat minta
sesuatu pada Allah, ia akan diberi oleh Allah. Beliau memberi isyarat
dengan tangannya. (Dalam riwayat Muslim: ia saat yang sangat pendek).
Dari
Abu dardah, dari ayahnya r.a. dia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW
bersabda: ’Ia (saat mustajab) antara imam duduk sampai shalat Jum’at dilakukan
(HR Muslim).
Dalam
Hadits Abdullah bin Salam menurut riwayat Ibnu Majah dari jabir dalam riwayat Abu
Dawud dan Nasai, bahwasanya saat tersebut antara shalat ashar dan terbenamnya
matahari.
Idhul
Fitri
Dilakukan
setelah puasa Ramadhan (Rukun Islam setelah shalat). Dilakukan setahun sekali
sebagai bentuk syukur dan bertakbir setelah menjalankan puasa satu bulan penuh.
Bulan yang didalamnya diturunkan Al Qur’an dan ada malam seribu bulan
Idhul
Adha
Dilakukan
setahun sekali bersamaan dengan ibadah haji. Inti haji adalah Arafah. Ada apa
dengan Arafah?.
Menurut
Umar pada saat Rasulullah SAW melakukan haji wada’ pada tahun 10 H maka wukuf
bertepatan pada hari Jum’at dan turunlah ayat Al Maidah ayat 3: ”Diharamkan
bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih
atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk,
dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya. Dan
(diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala dan (diharamkan juga)
mengundi nasib dengan anak panah, itu adalah kefasikan. Pada hari ini
orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu
janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepadaKu. Pada hari ini telah
Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan
telah Ku-ridhai Islam itu jadi agamamu. Maka barangsiapa terpaksa karena
kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi
maha Penyayang”
Ayat
ini turun setelah Ashar. Haji wada’ diikuti lebih dari 100.000 sahabat yang
ingin mengetahui secara langsung cara ibdaha haji Rasulullah SAW. Saat wukuf
tersebut Rasulullah SAW duduk di atas ontanya dan ketika menerima wahyu ini
onta tersebut tidak kuat dan terduduk.
Pada
idhul Adha juga dilaksaanakan Qurban sebagai wujud syukur atas nikmat yang
diberikan Allah pada kita. Awal Al Maidah ayat 3 adalah tentang binatang yang
boleh dimakan. Qurban juga berkait dengan binatang. Qurban merupakan syariat
ajaran Nabi Ibrahim dan Muhammad.
Marilah kita rayakan hari raya umat
Islam dengan syariat Islam bukan karena budaya dan sebagainya agar Islam yang
kita pahami adalah Islam yang telah sempurna yang tidak kita tambah-tambahi.
Jika kita menambahi pada dasarnya kita menganggap Islam belum sempurna dan kita
mengingkari ayat ini. Akankah itu kita lakukan?
No comments:
Post a Comment