Adalah suatu peringatan yang di peringati oleh sebagian umat islam yang di nanti2 oleh segenap orang di daerah Gresik yang mayoriatas di peringatinya secara berbeda tergantung daerah nya pelaksanan bertepatan pada tiap hari Rabo pada bulan Shafar.
Bulan Shafar adalah bulan kedua dalam penanggalan hijriyah Islam.
Sebagaimana bulan lainnya, ia merupakan bulan dari bulan-bulan Allah
yang tidak memiliki kehendak dan berjalan sesuai dengan apa yang Allah
ciptakan untuknya.
Masyarakat jahiliyah kuno, termasuk bangsa Arab, sering mengatakan
bahwa bulan Shafar adalah bulan sial. Tasa'um (anggapan sial)
ini telah terkenal pada umat jahiliah dan sisa-sisanya masih ada di
kalangkan muslimin hingga saat ini.
Abu Hurairah berkata,
bersabda Rasulullah,
لَا
عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَلَا هَامَةَ وَلَا صَفَرَ وَفِرَّ مِنْ
الْمَجْذُومِ كَمَا تَفِرُّ مِنْ الْأَسَدِ
"Tidak
ada wabah (yang menyebar dengan sendirinya tanpa kehendak Allah), tidak
pula ramalan sial, tidak pula burung hantu dan juga tidak ada kesialan
pada bulan Shafar. Menghindarlah dari penyakit kusta sebagaimana engkau
menghindari singa." (H.R.Imam al-Bukhari dan Muslim).
Pada tahun ini jatuh pada tanggal 9 januari 2013 banyak kebiasan orang yang mempunyai adat-istiadat yang berbeda di daerah Gresik tepatnya di kecamatan bungah yang berada di salah satu pulau kecil tepatnya di Mengare rmenceritan bahwa pristiwa berhubungan dengan barang gaib adalah setan yang pada hari tersebut berkumpulnya setan maka pada saat itu juga masyarakat di situ di suruh me,buat Nasi yang telah dibulatkan sebesar kepalan tangan orang dewasa yang berfongsi untuk melempar setan yang pada saat itu berkumpul,biasanya nasi tersebut pembuatannya dilakuan oleh ibu-ibu secara berkelompoak sserta jumlah nasi nya adalah sejumlah anggota keluarga yang ada di dalam rumah setelah peroses tersebut selesai maka acara berikutnya adalah pengumpulan nasi yang di lakuakan di musholah atau langgar lalu semua peserta yang hadir membacakan Tahlil dan Sholawat bersama-sama yang di pimpin oleh kyai atau sesepuh desa .dan adajuga yang mengatakan bawah adat istiadat yang ada di kecamatan Manyar tepatnya di desa Suci ada pristiwa yang sangat berarti bagi masyarakat di desa itu adalah dimana di dessa tersebut terdapat Telaga atau sumber Air yang pada zaman dahulu telaga tersebut ada malam Robu air memancarkan keatas sampai melebihi tanggul yang ada di sekitar telaga maka unutuk menghilangkan ganguan barang gaib masyaarakat di sekitar desa mandih dan mengambil air yang di percaya mampu menyembuhkan orang sakit akibat ganguan dari setan tetapi sekarang sudah beralih fungsi yang dulu di peringati secara islami tapi sekarang sudah berbeda terutama bagi anak mudah yang hanya ingin bethura-hurra saja
No comments:
Post a Comment