Hydroplanning
Genangan air di jalan yang menjadi penyekat antar a ban dengan permukaan
jalan, sehingga mengurangi daya cengkeram ban (road holding).
Faktor yang
mempengaruhi hydroplanning :
1). Kecepatan :
|
Aman
Rendah
|
Berbahaya
Tinggi
|
2). Tekanan
Angin : 3). Alur Telapak Ban :
|
Tinggi Ada alur
|
Rendah Gundul
|
Pengendaraan di Jalan Basah
Ban yang baik harus dapat mengalirkan air minimal sebanyak 4 s/d 5 liter per detik, ketika kendaraan
berkecepatan 60 km/jam.
Bila ketentuan tersebut tidak terpenuhi, maka kemungkinan- kemungkinan
yang dapat terjadi ialah :
1). Terjadi
peningkatan permukaan air di depan
ban,
2). Bila kecepatan
kendaraan meningkat, ban/kendaraan
akan berjalan di atas air (terjadi Aquaplane
/ Hydroplane),
3). Daya cengkeram kurang, kendaraan tidak dapat dikendalikan dengan baik (ada resiko slip), mengurangi kemampuan pengereman.
Pengendalian di Jalan Basah
Alur telapak ban dirancang sedemikian rupa untuk dapat membuang / mengalirkan air dengan baik, agar terjadi kontak area antara telapak ban dengan permukaan jalan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembuangan
air :
- Kedalaman alur telapak
- Kelebaran alur telapak
- Jumlah alur telapak
- Jenis pola telapak
- Kecepatan kendaraan
Pemakaian pelek yang tidak sempurna akan mengakibatkan :
- Posisi kedudukan bead kurang sempurna (tidak melekat dengan baik).
- Ketika menikung, ban mungkin lepas dari pelek.
- Tidak dapat menjaga tekanan angin ban tubeless dengan sempurna.
- Ban dalam mungkin koyak karena terjepit bead pada pelek yang lebih sempit.
- Pada pelek yang lebih lebar, dinding samping ban terlalu tegang (tidak lentur), sehingga pengendaraan menjadi keras
No comments:
Post a Comment