Allah subhanahu wata’ala dalam ayat ini menggunakan kata “Ihsan”
(berbuat baik). Artinya berbuat kepada kedua orang tua tanpa mengaharap
balas. Karena dulu orangtua kita mengurus kita tanpa mengharap balasan
apa-apa dari kita. Orang tua kita mendidik kita, membesarkan dan menyekolahkan
kita dengan tulus ikhlas tanpa mengaharap balasan apapun.
Sekarang kita sudah dewasa sudah mampu, hendaknya ganti berbakti kepada
orang tua. Berbakti kepada orang tua bisa dilakukan ketika orangtua masih
hidup. Bagaimana caranya ? Diajarkan oleh Rasulullah subhanahu
wata’ala, misalnya : Hormat kepada kedua orangtua. Kalau berbicara dengan
orang tua, anak harus lebih rendah suaranya dibanding orang tua. Dengan
kalimat dan bahasa yang halus. Jangan menyingung hati orangtua.
Ketika orang tua masih hidup, si anak harus mengutamakan orangtua daripada
orang lain. Misalnya kita menyediakan makanan dan minuman bagi orang tua,
kebetulan anak kita minta makanan itu, beritahu anak tersebut bahwa makanan itu
untuk nenek-kakek, tidak boleh dimakan siapa-siapa. Sambil mengambilkan makanan
untuk anak kita itu dari tempat makanan yang lain. Jadi orang tua
harus di utamakan (didahulukan).
Berbakti kepada kedua orangtua bisa juga dilakukan ketika orangtua sudah
wafat. Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan kepada
berbakti kepada orang tua kita yang sudah meninggal dengan 4 hal :
- Men-shalatkannya ketika orang tua meninggal (sholat jenazah).
- Memohonkan ampunan kepada Allah subhanahu wata’ala
- Melaksanakan pesannya. (Misalnya pesan untuk selalu bersilaturahim dengan saudara-saudara kita. Maka ketika si anak bersilaturahim dengan saudara atau teman orang tua kita, berarti ia berbakti kepada kedua orangtuanya yang sudah wafat).
- Memuliakan sahabat dan kerabat orangtua yang sudah wafat.
No comments:
Post a Comment