Monday 23 July 2012

Jual Beli dalam Islam

Pengertian Jual Beli
      Perdagangan atau jual beli menurut bahasa berarti al-bai’,al-tijarah, dan al-mubadalah sebagaimana Allah SWT berfirman :
  Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang kami anuge- rahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.
Menurut istilah terminology yang dimaksud jual beli adalah :
Menukar barang dengan barang atau barang  dengan uangdenga jalan melepaskan hak milik yang satu kepada yang lain atas dasar saling merelakan (idris ahmad, fiqih al-syafi’iyah : 5)
Penukaran benda dengan benda lain dengan jalan saling merelakan atau memindahkan hak milik  dengan ada penggantinya dengan cara yang dibolehkan.
Aqad yang tegak atas dasar penukaran harta atas harta, maka terjadilah penukaran hak milik secara tetap.
Syarat Jual Rukun dan Beli 
Rukun jual beli
Akad
Ikatan kata antara penjual dan pembeli, ikatan ini bias diucapkan secara langsung atau kalau tidak mampu(bisu)bias dengan surat-menyurat
Penjual dan pembeli
Ma’kud alaih(objek akad)
Benda-benda yang diperjual belikan

Syarat sah ijab Kabul :
Jangan ada yang memisahkan, jangan pembeli diam saja setelah penjual menyatakan ijab dan sebaliknya.
Jangan diselangi kata-kata lain antara ijab dan kabul.
Beragama islam.
  Syarat benda yang menjadi objek akad :
 
Suci, maka tidak sah penjualan benda-benda najis, kecuali anjing untuk berburu.
Memberi manfaat menurut syara’.
Jangan dikaitkan atau digantungkan dengan hal-hal lain, missal : jika ayahku pergi kujual motor ini kepadamu.
Tidak dibatasi waktunya.
Dapat diserahkan dengan cepat ataupun lambat.
Milik sendiri.
Diketahui barang yang diperjual belikan tersebut baik berat, jumlah, takaran dan lain-lainnya.
Macam-macam jual beli :
Jual beli ditinjau dari segi hukumnya dibagi menjadi dua macam yaitu :Jual beli yang syah menurut hukum dan batal menurut hukum
Dari segi obyek jual beli dan segi pelaku jual beliDitinjau dari segi benda yang yang dijadikan obyek jual beli dapat dikemukakan pendapat imam Taqiyuddin bahwa jual beli dibagai menjadi tiga bentuk :
  1.     jual beli benda yang kelihatan maksudnya adalah pada wajtu melakukan akad jual beli benda atyau barang yang diperjualbelikan ada didepan penjual dan pembeli, seperti membeli beras dipasar  dan boleh dilakukan.
  2.     Jual beli yang disebutkan sifat-sifatnya dalam janji
  3.     Sama dengan jual beli salam (pesanan), ataupun yang dilakukan secara tidak tunai (kontan). Maksudnya ialah perjanjian sesuatu yang penyarahan barang-barangnya ditangguhkan hingga masa tertentu

No comments:

Post a Comment