Thursday 30 August 2012

Klakson

Sejarah Klakson Klakson elektrik ditemukan oleh Miller Reese Hutchison yang merupakan kerabat Thomas Edison.Klakson di terapkan pada mobil mulai tahun 1908. Pertama kali klakson ini dipasang pada mobil pribadi yang arus listriknya berasal dari baterai sel kering berkekuatan 6 volt, dan pada tahun 1911 arus listrik untuk membunyikan klakson menggunakan baterai yang bisa diisi ulang
Klakson adalah trompet elektromekanik atau sebuah alat yang membuat pendengarnya waspada. Biasanya klakson digunakan pada kereta, mobil dan kapal untuk mengkomunikasikan sesuatu, dimana biasanya pada negara maju,digunakan untuk memperingati pengendara yang kurang tertib atau jika pengendara lain diprediksi akan menyebabkan kecelakaan.Sedangkan di negara berkembang, klakson memberi tahu pendengarnya bahwa ada kendaraan yang datang,mengingatkan akan kemungkinan bahaya yang terjadi,ingin mendahului,atau menyatakan perasaan emosional. (MK)
Cara Kerja Klakson
Suara khas dari klakson ketika ditekan berasal dari sebuah elektromagnet yang digunakan untuk menggerakan baja spiral. Jika elektromagnet tersebut diberi arus, spiral tersebut bergerak ke arah magnet. Ketika spiral berpindah di titik maksimum ke arah magnet, sambungan dilepaskan yang menyebabkan arus berhenti untuk beberapa saat dan menyebabkan baja spiral tersebut mengendur. Setelah itu, elektromagnet kembali begerak ke arah besi. Siklus ini terjadi berulangkali dan menyebabkan baja spiral berosilasi kembali yang menghasilkan suara klakson tersebut.
 

IKLAN TV PENCUCI OTAK GENERASI MUDA


Semakin banyak program yang ada maka terjadi persaingan dalam di dunia pertelevisian untuk mengambil minat para penonton . Dengan demikian produk yang ditawarkan akan laris dan produksi tetap berjalan.
Sistem komersial inilah yaang membuat pembuat iklan tidak memperhatikan dampak yang terjadi
Oleh sebab itu maka banyak sekali iklan antara lain iklan sabun, make up, shampo, website, makanan, gadget, automotif, parpol, perbankan, vendor telekomunikasi dan lainnya, Semuanya berusaha mempengaruhi penonton dan membujuknya mi enjadi konsumtif dengan menawarkan konsep hedonisme yang berdampak bagi anak-anak muda, dan anak di bzawah umur
Pengaruhnya Terhadap Anak
  1. Mempengaruhi  anak-anak yang menontonnya mulai terhipnotis dan cenderung menirukan apa yang di lihat.
  2. Adapula iklan hanya membuatnya anak  berangan-angan seperti tokoh di film, kemudian mulai meniru gaya berbicara, berpakaian bahkan bersikap. Sehingga tak heran terjadi pembenaran bahwa apa yang ada di sinetron atau drama tersebut sangat mendukung kehidupan nyatanya. Padahal secara tidak sadar, imajinasi dari film tersebut mulai terbentuk dalam pikirannya dan terekam dalam dirinya
  3. Anak usia sekolah sudah berlagak dan berdandan seperti orang dewasa. Maka timbullah keberanian untuk bergaul (pacaran) padahal masih usia anak-anak atau remaja dan lebih terbuka. Pemberontakan terhadap orangtua juga kerap terjadi, apalagi anak-anak sudah beranjak remaja,
  4. Untuk itu maka orang tua harus bijak memilih siaran televisi apa yang baik untuk anak-anaknya. Setiap televisi sudah mampu diprogram untuk mengakses hanya channel yang benar-benar kita inginkan. Masih ada program yang menyediakan acara bertema pendidikan, hiburan kartun ringan dan berita yang menambah wawasan berpikir si anak.
  5. Imajinasi anak-anak kita dirusak dengan visualisasi iklan yang tidak berguna, dangkal wawasan dan minim pesan-pesan moral.

Wednesday 29 August 2012

PENGERTIAN PENDIDIKAN

Penanaman Mental

Pendidikan luar sekolah
  1.  PENDIDIKAN ADALAH SUATU USAHA YANG SADAR DAN SISTEMATIS DALAM MENGEMBANGKAN POTENSI PESERTA DIDIK 
  2. PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA ADALAH USAHA BERSAMA SEKOLAH DAN OLEH KARENANYA DILAKUKAN SECARA BERSAMA OLEH SEMUA GURU DAN PIMPINAN SEKOLAH, MELALUI SEMUA MATA PELAJARAN, DAN MENJADI BAGIAN YANG TAK TERPISAHKAN DARI BUDAYA SEKOLAH.
PERAN PENDIDIKAN DALAM PENANAMAN KARAKTER
 Pembinaan watak (jujur, cerdas, peduli, tangguh) merupakan TUGAS UTAMA pendidikan (Slamet Imam Santoso, 2007)
 Mengubah kebiasan buruk tahap demi tahap yg pada akhirnya menjadi baik. Dapat mengubah kebiasaan  senang tetapi jelek yg pada akhirnya menjadi benci tetapi menjadi baik (Watson dalam Bafadal I, 2009) 
 Education has for its object the formation of character (Herbert Spencer, 1997) 
PENDIDIKAN ADALAH DAYA UPAYA UNTUK MEMAJUKAN BERTUMBUHNYA BUDI PEKERTI (KEKUATAN BATIN, KARAKTER), PIKIRAN (INTELLECT) DAN TUBUH ANAK. BAGIAN-BAGIAN ITU TIDAK ABOLEH DIPISAHKAN AGAR KITA DAPAT MEMAJUKAN KESEMPURNAAN HIDUP ANAK-ANAK KITA.a
       UU SISDIKNAS Pasal 3 Adalah:Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
 

Pendidikan Budaya & Karakter Bangsa

 LATAR BELAKANG
  1. Karakter bangsa: pilar penting dlm kehidupan berbangsa-bernegara.Karakter bangsa ibarat kemudi dlm kehidupan berbangsa-bernegara 
  2. Pembangunan karakter merupakan amanat pendiri negara dan telah dimulai sejak awal kemerdekaan. 
  3. Keajegan perhatian terhadap  pembangunan karakter bangsa belum  terjaga dg baik, sehingga hasilnya belum optimal.
  4. Fenomena keseharian menunjukkan perilaku masyarakat belum  sejalan dg karakter bangsa yg dijiwai oleh Falsafah Pancasila
Tujuan
  • Pendidikan Karakter   Mengembangkan karakter bangsa agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila
Fungsi
  1. Pengembangkanpotensidasar, agar “berhatibaik, berpikiranbaik & berperilakubaik”.
  2. Perbaikanthdperilakuygkurangbaikdan 
  3. penguatanperilakuygsudahbaik.Penyaringbudayaygkurangsesuai dg nilai-nilailuhurPancasila
Strategi Pembangunan Karakter Bangsa
  1. Sosialisasi:  Penyadaran semua pemangku kepentingan akan pentingnya karakter bangsa.  Media cetak dan elektronik perlu berperanserta dalam sosialisasi 
  2. Pendidikan: Formal (satuan pendidikan), nonformal (kegiatan keagamaan,kursus, pramuka dll.),  informal (keluarga, masyarakat, dan tempat kerja), forum pertemuan (kepemudaan)
  3. Pemberdayaan: Memberdayakan semua pemangku kepentingan (orang tua, satuan pendidikan, ormas, dsb.) agar dapat berperan aktif dalam pendidikan karakter        
  4. Pembudayaan: Perilaku berkarakter dibina dan dikuatkan dengan penanaman nilai-nilai kehidupan agar menjadi budaya
  5. Kerjasama: Membangunkerjasamasinergisantarasemuapemangkukepentingan      

Pulau Garam Berdara lagi....

Bentrok berdara antara kelompok Syiah dan anti-Syiah kembali pecah di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang sekitar pukul 11.00 kemarin (26/8). Selain menewaskan dua orang, bentrokan yang terjadi di Pulau Madura itu juga mengakibat 600 muslim Syiah terisolasi.
BERSENJATA: Warga  wilayah Sampang Madura tampak bersenjata saat bentrok kemarin.
Sejatinya, konflik kedua kelompok tersebut bukanlah kali pertama. Beberapa waktu lalu, konflik dengan isu agama juga sempat terjadi. Namun, berhasil mereda setelah pengikut Tajul Muluk diungsikan ke Lapangan Indoor di Sampang.

Bahkan, konflik kali ini jauh lebih sadis. Dua orang meninggal dunia dan puluhan orang lainnya luka-luka. Tak hanya itu, sejumlah rumah juga menjadi sasaran amuk massa.
Kejadian tersebut mendapat sorotan dari sejumlah pihadk. Baik pihak Syiah maupun dari kalangan  Nadhiyin haurus mampu menahandiri
Ada yang mengatakan, saat ini setidaknya ada 144 kepala keluarga (KK) yang merupakan jamaah muslim Syiah di lokasi konflik. Dari 144 KK tersebut, terhitung sekitar 600 jiwa yang menjadi pengikut Tajul Muluk. “Sampai saat ini mereka terisolasi.
Fanatisme berlebihan yang terjadi di Sampang merupakan hal yang negatif sehingga mengancam kebebasan umat berkeyakinan lainnya, muslim Syiah. "Di Madura hampir tidak ada konflik keyakinan, kecuali saat ini. Orang Madura memang fanatik tapi toleran. Di Madura, konflik politik ada tapi antar pemeluk keyakinan tidak. Yang terjadi sekarang justru fianatisme buta yang kemudian dibakar oleh hal negatif,"
fanatisme di sampang hanya dapat di atasi  oleh pemuka/pimpinan agama. serta solusi yang tepat adalah dengan jalan menyelesaikan permasalahan ini kecuali penegakan hukum yang tegas. Kesepakatan untuk memulai perdamaian, "

Sistem pengapian



Sistem pengapian CDI
Capacitor Discharge Ignition (CDI) merupakan sistem pengapian elektronik yang sangat populer digunakan pada sepeda motor saat ini. Sistem pengapian CDI terbukti lebih menguntungkan dan lebih baik dibanding sistem pengapian konven-sional (menggunakan platina).
Dengan sistem CDI ma,
  1. Tegangan pengapianyang dihasilkan lebih besar (sekitar 40 KV) dan 
  2. Stabil sehingga proses pembakaran campuran bensin dan udara bisa berpeluang makin sempurna Dengan demikian, terjadinya endapan karbon pada busi juga bisa dihindari. Selain itu, dengan 
  3. sistem CDI tidak memerlukan penyetelan seperti penyetelan pada platina. Peran platina telah digantikan oleh oleh thyristor sebagai saklar elektronik dan pulser coil atau “pick-up coil” (koil pulsa generator) yang dipasang dekat flywheel generator atau rotor alternator (kadang-kadang pulser coil menyatu sebagai bagian dari komponen dalam piringan stator, kadang-kadang dipasang secara terpisah).
Secara umum beberapa kelebihan sistem pengapian CDI dibandingkan dengan sistem pengapian konvensional adalah antara lain :
  1. Tidak memerlukan penyetelan saat pengapian, karena saat pengapian terjadi secara otomatis yang diatur secara elektronik.
  2.  Lebih stabil, karena tidak ada loncatan bunga api seperti yang terjadi pada breaker point (platina) sistem pengapian konvensional.
  3. Mesin mudah distart, karena tidak tergantung pada kondisi platina.
  4. Unit CDI dikemas dalam kotak plastik yang dicetak sehingga tahan terhadap air dan goncangan.
  5. Pemeliharaan lebih mudah, karena kemungkinan aus pada titik kontak platina tidak ada.
SISTEM PENGAPIAN BATERAI
pengapian (Ignition system) pada automobil berfungsi untuk menaikkan tegangan baterai menjadi 10 KV atau lebih dengan menggunakan ignition coil di mana tegangan tersebut dibagikan ke tiap busi oleh distributor. Konstruksi sistem pengapian konvensial terdiri atas:
  1. Baterai Menyediakan arus listrik tegangan rendah (12 V).
  2. Ignition coil berfungsi untuk menaikkan tegangan yang diterima dari baterai menjadi tegangan tinggi yang diperlukan untuk pengapian.
  3. 4. Kabel tegangan tinggi(high tension cord)Mengalirkan arus listrik tegangan tinggi dari ignition coil ke busi.
  4. Mengeluarkan arus listrik tegangan tinggi menjadi loncatan bunga melalui elektrodanya
  5. Distributor terdiri dari atas cam (nok), membuka breaker point (platina) pada sudut crankshaft poros engkol yang tepat untuk masing-masing silinder.
  • *Breakerpoint (platina) Memutuskan arus listrik yang mengalir melalui kumparan primer dari ignition coil untuk menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada kumparan sekunder dengan jalan induksi magnetik listrik.
  • * Capasitor atau kondensor Menyerap loncatan bunga api yang terjadi antara breaker point pada saat membuka dengan tujuan untuk menaikkan tegangan coil sekunder.
  • * Centrifugal governor advancerMemajukan saat pengapian sesuai dengan putaran mesin.
  • Vacuum advancer Memajukan saat pengapian sesuai dengan putaran mesin.
  • Rotor Membagikan arus listrik tegangan tinggi yang dihasilkan oleh ignition coil ke tiap-tiap busi.
  • *Distributor Cap Membagikan arus listrik tegangan tinggi dari rotor ke kabel tegangan tinggi dari ignition coil ke busi.

Desain Rumah Idaman

Rumah adalah Tempat tinggal yang kit idamkan oleh karna iti harus kita desain sebaik dan sebagus mingkin maka kita sebelum membuat Rumah harus kita perhatikan faktor yang dominan antara lain keindaha,kebersihan.dan seselamatan bagi si pengguninya

Desain pintu Ruang Keluarga
Desain dapur
Desain musholah
Desain pintu  Kamar mandi
Desain kamar Keluarga

Tuesday 28 August 2012

Lembaran Penilaian TKR



Nama
Kelas
Tanggal

……………………

…………………………
……………………………….


1.      Konteks:

1.1.       Pengetahuan dan ketrampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan dan tidak melalui pekerjaan.
1.2.       Penilaian ketrampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan yang diawasi dan pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama. Jika kondisi tempat kerja tidak memungkinkan, penilaian dapat dilakukan melalui simulasi.
1.3.       Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan langsung.
1.4.       Kemampuan dinilai sesuai dengan konteks dari kualifikasi yang telah diperlihatkan.

2.   Aspek-aspek penting:

Kompetensi penting diamati secara menyeluruh agar mampu menerapkan kompetensi pada keadaan yang berubah-ubah dan merespon situasi yang berbeda pada beberapa aspek-aspek berikut:
1)           Menguji, mengecek pengoperasian komponen transmisi manual dan mengidentifikasikan kesalahan/kerusakan.
2)           Memelihara/servis transmisi manual.

3.   Pengetahuan dasar:
3.1         Undang-undang K 3
3.2         Prosedur melepas , membongkar dan perbaikan, penggantian dan penyetelan dari sistem pemindah tenaga
3.3         Prinsip-prinsip kerja komponensistim suspensi
3.4         Konstruksi dan cara kerja dari tiap-tiap jenis dan tipe suspensi dengan penggunaannya.
3.5         Persyaratan keselamatan diri
3.6         Persyaratan keamanan perlengkapan/kendaraan

4.   Penilaian praktek:

4.1.    mengakses, memahami dan menerapkan informasi teknik
4.2.    menggunakan peralatan dan perlengkapan dengan benar dan aman
4.3.    memelihara/servis atau memperbaiki, menyetel dan mengganti komponen sistem yang dibutuhkan.

4.4.    menguji, memeriksa dan mengevaluasi kerja kopling dan komponen.

5.        Unjuk Kerja dari ketrampilan yang diperlukan:

5.1.    melaksanakan tugas rutin dengan prosedur yang ditetapkan dimana kemajuan ketrampilan seseorang diawasi secara berkala oleh pengawas.
5.2.    melaksanakan tugas yang lebih luas dan sulit dengan peningkatan kemandirian dan tanggung jawab individu. Hasil pekerjaan diperiksa oleh pengawas.
5.3.    melaksanakan tugas kompleks dan non rutin.
5.4      menjadi mandiri dan bertanggung jawab pada pekerjaan lain

Kompetensi Kunci


No
Kompetensi Kunci Dalam Unit ini
Tingkat
1
Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi
1
2
Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi
1
3
Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas
1
4
Bekerja dengan orang lain dan kelompok
1
5
Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika
1
6
Memecahkan masalah
2
7
Menggunakan teknologi
1