Wednesday 28 August 2013

Hari Raya Dalam Islam

Umat Islam sebentar lagi merayakan Idhul Adha yang disebut juga Idhul Qurban atau juga hariraya haji. Ied artinya perayaan tentunya ada yang dirayakan. Lalu kita merayakan apa?
Kita mengucapkan selamat idhul fitri mohon maaf lahir dan batin tapi saat idhul adha adakah diantara kita yang saling mengucapkan? Kenapa ada pilih kasih diantara kedua hari raya tersebut? Apakah ini bukan karena budaya latah atau tradisi yang diusung mengatas namakan Islam? Apakah ini artinya kita mengada-adakan hal yang baru (bid’ah)?
Sebelum Rasulullah SAW ke Madinah, masyarakat di sana memiliki dua hari raya yang dirayakan secara beramai-ramai dengan bermain-main lalu ketika Rasulullah SAW datang diadakan perubahan. Sesungguhnya Allah SWT telah mengganti dua hariraya kamu dengan dua hariraya yang lebih baik yaitu idhul fitri dan idhul adha. (HR Abu Dawud dan Nasai dengan sanad yang shohih)
Pada kondisi tersebut Rasulullah tidak serta melarang apa yang telah dilakukan oleh masyarakat dengan membubarkannya tapi mengganti. Jadi yang dilakukan Rasulullah SAW tidak sekedar melarang tapi memberi solusi dan alternatif sehingga mudah diikuti.
Mungkin itu pula yang dilakukan para wali di Indonesia ketika ada orang meninggal, maka banyak yang kumpul-kumpul sampai tujuh hari yang kadang digunakan untuk membicarakan yang tidak baik bahkan ada yang bermain judi. Para wali kemudian mengajak mereka berdzikir bersama yang kemudian oleh masyarakat Jawa disebut tahlilan.
Dalam Islam sebenarnya ada tiga hari raya yaitu: fitri, adha dan jum’at.
Hari Jum’at
Hari Jum’at merupakan hariraya bagi umat Islam yang telah melakukan ibadah shalat (ibadah utama setelah syahadat) selama satu minggu. Pada hari Jum’at juga diciptakan nabi Adam a.s. dan hari beliau diturunkan dari syurga. Kiamat juga tejadi pada hari Jum’at. Karena merupakan hari raya maka kita dilarang berpuasa sunat khusus haru Jum’at.
Hari Jum’at merupakan hari yang istimewa bagi umat Islam diantaranya karena:
  1. Diampuni dosa-dosa dalam sepekan
Dari Abu hirairah r.a. dia berkata: rasulullah SAW bersabda: ”barang siapa mandi kemudian mendatangi shalat Jum’at, kemudian melakukan shalat semampunya, kemudian diam mendengarkan khotbah sampai imam menyelesaikan khotbahnya, kemudian melakukan shalat bersama imam, maka diampuni dosa-dosanya yang terjadi antara dia dengan Jum’at yang lain beserta tiga hari berikutnya.” (HR Muslim).
  1. Dikabulkan do’a
Dari Dia r.a. bahwasanya Rasulullah SAW menyebut hari Jum’at lalu beliau bersabda: ”Di dalam hari itu ada saat bila seseorang Muslim tengah melakukan shalat minta sesuatu pada Allah, ia akan diberi oleh Allah. Beliau memberi isyarat dengan tangannya. (Dalam riwayat Muslim: ia saat yang sangat pendek).
Dari Abu dardah, dari ayahnya r.a. dia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: ’Ia (saat mustajab) antara imam duduk sampai shalat Jum’at dilakukan (HR Muslim).
Dalam Hadits Abdullah bin Salam menurut riwayat Ibnu Majah dari jabir dalam riwayat Abu Dawud dan Nasai, bahwasanya saat tersebut antara shalat ashar dan terbenamnya matahari.
Idhul Fitri
Dilakukan setelah puasa Ramadhan (Rukun Islam setelah shalat). Dilakukan setahun sekali sebagai bentuk syukur dan bertakbir setelah menjalankan puasa satu bulan penuh. Bulan yang didalamnya diturunkan Al Qur’an dan ada malam seribu bulan
Idhul Adha
Dilakukan setahun sekali bersamaan dengan ibadah haji. Inti haji adalah Arafah. Ada apa dengan Arafah?.
Menurut Umar pada saat Rasulullah SAW melakukan haji wada’ pada tahun 10 H maka wukuf bertepatan pada hari Jum’at dan turunlah ayat Al Maidah ayat 3: ”Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya. Dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, itu adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepadaKu. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agamamu. Maka barangsiapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi maha Penyayang”
Ayat ini turun setelah Ashar. Haji wada’ diikuti lebih dari 100.000 sahabat yang ingin mengetahui secara langsung cara ibdaha haji Rasulullah SAW. Saat wukuf tersebut Rasulullah SAW duduk di atas ontanya dan ketika menerima wahyu ini onta tersebut tidak kuat dan terduduk.
Pada idhul Adha juga dilaksaanakan Qurban sebagai wujud syukur atas nikmat yang diberikan Allah pada kita. Awal Al Maidah ayat 3 adalah tentang binatang yang boleh dimakan. Qurban juga berkait dengan binatang. Qurban merupakan syariat ajaran Nabi Ibrahim dan Muhammad.
Marilah kita rayakan hari raya umat Islam dengan syariat Islam bukan karena budaya dan sebagainya agar Islam yang kita pahami adalah Islam yang telah sempurna yang tidak kita tambah-tambahi. Jika kita menambahi pada dasarnya kita menganggap Islam belum sempurna dan kita mengingkari ayat ini. Akankah itu kita lakukan?

No comments:

Post a Comment