Pembekalan
siswa sebelum prakerin adalah kegiatan yang tidak bisa tidak harus dilaksanakan
mengingat banyaknya masalah yang harus dihadapi siswa dalam kegiatan prakerin
yang lamanya satu tahun itu. Masalah-masalah yang harus dihadapi siswa akan
juga mempengaruhi perilaku siswa di perusahaan/industry, sehingga mau tidak mau
akan mempengaruhi hubungan kerja sama antara SMK YASMU MANYAR GRESIK,dengan industri adapun yang perlu di tekankan pada saat pembekalan adalah:
a. Kedisiplinan
Masalah kedisiplinan timbul
karena kedisiplinan yang berlaku di perusahaan berbeda dengan kedisiplinan yang
berlaku di sekolah. Kedisiplinan di sekolah dimaksudkan untuk ketertiban
sekolah. Sebaliknya disiplin di perusahaan / industry biasanya sudah dijadikan
standart baku kerja, sehingga bila terjadi pelanggaran disiplin dianggap
mengganggu jalannya produksi, sehingga berakibat dikenakan surat peringatan dan
mungkin pemecatan. Ketidaktahuan / kelalaian siswa akan perbedaan ini akan
menimbulkan masalah serius bagi siswa di perusahaan / industri.
b. Etos
Kerja
Etos kerja yang dimiliki
siswa masih rendah. Hal ini disebabkan oleh perasaan bahwa mereka masih pelajar
dan bukan pekerja. Disamping itu ada kecenderungan pola berpikir bahwa mereka
tidak harus kerja keras karena hanya akan menguntungkan “BOS” saja. Mereka
kurang menyadari bahwa hubungan antara pengusaha dan pekerja adalah hubungan
saling membutuhkan. Pemilik usaha/ modal memerlukan pekerja untuk bisa
menghasilkan produk dan karyawan / pekerja membutuhkan pengusaha untuk mendapatkan
nafkah. Tanpa kesadaran ini, para siswa akan meremehkan etos kerja tinggi
dengan akibat produktivitas rendah. Ini tentu saja tidak dikehendaki oleh
pengusaha. Akibatnya siswa akan bermasalah dengan perusahaan.
c. Kompetisi
Kompetisi yang ada di
Sekolah kurang menekankan individualism sebaiknya sifat kebersamaan lebih
ditonjolkan. Padahal kompeteisi di perusahaan lebih menekankan individu dan
kurang pada kebersamaan kelompok para siswa yang selalu menekankan kebersamaan
kelompok akan mengalami masalah karena tidak biasa berpikir mandiri
d. Kedewasaan
Berpikir
Pada umumnya para siswa di rumah masih
anak-anak, tidak diberi tanggung jawab dan kurang tanggung jawab dan kurang
dilibatkan dalam pengambilan keputusan-keputusan penting yang menyangkut diri
mereka ataupun seluruh keluarga. Banyak orang tua berpikir bahwa anak-anak
hanya memikirkan sekolah sedang yang lain menjadi urusan orang tua.
e. Tanggung
jawab
Masih berkaitan dengan cara
pendidikan dirumah, rasa tanggung jawab siswa juga masih rendah sehingga ketika
mereka dihadapkan kepada keharusan untu mempertanggungjawabkan setiap kegiatan
mereka di perusahaan / Industri, mereka cenderung merasa shock.
f. Peraturan
Ketenagakerjaan
Pengetahuan tentang
peraturan tentang ketatakerjaan yang dimiliki siswa masih nol, sehingga
ketidak-tahuan ini bisa mendorong mereka cenderung melakukan hal-hal yang bisa
merugikan diri mereka sendiri.
g. Kejujuran
Kejujuran siswa akan
mendapat ujian serius ketika mereka dihadapkan pada tumpukan hasil produk yang
berlimpah, bagus-bagus dan selintas tidak mendapat pengawasan. Hal ini akan
menimbulkan kecenderungan untuk berbuat “Iseng”
yang bisa membuat mereka menghadapi penalty fatal.
h.
K3LH
( Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup )
Mengingat
perusahaan atau Industri yang besekala nasional dan Asing, sangat mengutamakan
K3LH. Maka siswa harus di bekali tentang pemahaman K3LH
i. Asuransi
Mengingat Perusahaan /
Industri menuntut agar siswa yang dikirim prakerin itu diasuransikan, maka
perlu diberitahukan dengan jelas kepada siswa tentang jenis asuransi, apa saja
cakupan asuransi itu dan bagaimana mengajukan klaim bila terjadi musibah.
j. Kondisi
Sosial/Kebiasaan local dan Sanksi Sosial
Ketidakpahaman siswa akan kebiasaan /
norma-norma local yang dianut oleh masyarakat dimana mereka menjalankan
prakerin bisa menimbulkan masalah bagi para siswa. Masalah yang terjadi di luar
perusahaa / industry ini juga bisa berakibat pada kinerja siswa di perusahaan.
No comments:
Post a Comment