Wednesday 29 August 2012

Sistem pengapian



Sistem pengapian CDI
Capacitor Discharge Ignition (CDI) merupakan sistem pengapian elektronik yang sangat populer digunakan pada sepeda motor saat ini. Sistem pengapian CDI terbukti lebih menguntungkan dan lebih baik dibanding sistem pengapian konven-sional (menggunakan platina).
Dengan sistem CDI ma,
  1. Tegangan pengapianyang dihasilkan lebih besar (sekitar 40 KV) dan 
  2. Stabil sehingga proses pembakaran campuran bensin dan udara bisa berpeluang makin sempurna Dengan demikian, terjadinya endapan karbon pada busi juga bisa dihindari. Selain itu, dengan 
  3. sistem CDI tidak memerlukan penyetelan seperti penyetelan pada platina. Peran platina telah digantikan oleh oleh thyristor sebagai saklar elektronik dan pulser coil atau “pick-up coil” (koil pulsa generator) yang dipasang dekat flywheel generator atau rotor alternator (kadang-kadang pulser coil menyatu sebagai bagian dari komponen dalam piringan stator, kadang-kadang dipasang secara terpisah).
Secara umum beberapa kelebihan sistem pengapian CDI dibandingkan dengan sistem pengapian konvensional adalah antara lain :
  1. Tidak memerlukan penyetelan saat pengapian, karena saat pengapian terjadi secara otomatis yang diatur secara elektronik.
  2.  Lebih stabil, karena tidak ada loncatan bunga api seperti yang terjadi pada breaker point (platina) sistem pengapian konvensional.
  3. Mesin mudah distart, karena tidak tergantung pada kondisi platina.
  4. Unit CDI dikemas dalam kotak plastik yang dicetak sehingga tahan terhadap air dan goncangan.
  5. Pemeliharaan lebih mudah, karena kemungkinan aus pada titik kontak platina tidak ada.
SISTEM PENGAPIAN BATERAI
pengapian (Ignition system) pada automobil berfungsi untuk menaikkan tegangan baterai menjadi 10 KV atau lebih dengan menggunakan ignition coil di mana tegangan tersebut dibagikan ke tiap busi oleh distributor. Konstruksi sistem pengapian konvensial terdiri atas:
  1. Baterai Menyediakan arus listrik tegangan rendah (12 V).
  2. Ignition coil berfungsi untuk menaikkan tegangan yang diterima dari baterai menjadi tegangan tinggi yang diperlukan untuk pengapian.
  3. 4. Kabel tegangan tinggi(high tension cord)Mengalirkan arus listrik tegangan tinggi dari ignition coil ke busi.
  4. Mengeluarkan arus listrik tegangan tinggi menjadi loncatan bunga melalui elektrodanya
  5. Distributor terdiri dari atas cam (nok), membuka breaker point (platina) pada sudut crankshaft poros engkol yang tepat untuk masing-masing silinder.
  • *Breakerpoint (platina) Memutuskan arus listrik yang mengalir melalui kumparan primer dari ignition coil untuk menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada kumparan sekunder dengan jalan induksi magnetik listrik.
  • * Capasitor atau kondensor Menyerap loncatan bunga api yang terjadi antara breaker point pada saat membuka dengan tujuan untuk menaikkan tegangan coil sekunder.
  • * Centrifugal governor advancerMemajukan saat pengapian sesuai dengan putaran mesin.
  • Vacuum advancer Memajukan saat pengapian sesuai dengan putaran mesin.
  • Rotor Membagikan arus listrik tegangan tinggi yang dihasilkan oleh ignition coil ke tiap-tiap busi.
  • *Distributor Cap Membagikan arus listrik tegangan tinggi dari rotor ke kabel tegangan tinggi dari ignition coil ke busi.

No comments:

Post a Comment